pangkalimaangin@gmail.com
Bismillahirrahmanirrahim,
Diantara ilmu pengasih atau ilmu pemikat yang saya
pelajari, pengasih bulan inilah salah satunya. Saya terima dari guru perempuan
biasa dipanggil Nyai Purnama. Beliau masih cantik dalam usia kepala empat,
berkulit putih bersih, rambutnya panjang sampai lutut dan berwarna agak
kemerahan. Jika orang tidak bertanya usia sebenarnya, mungkin mengira beliau
masih usia sekitar 20an. Kemampuan unik yang dimiliki beliau sejak lahir yakni
bisa berkomunikasi dengan tumbuhan.
Suatu saat, beliau berkunjung ke rumah
murid saya dan melihat bonsai. Lalu setelah melakukan komunikasi, Nyai
bercerita bahwa bonsai tersebut hampir mati tapi kembali subur. Beliau juga
mengatakan usia pohon yang dikerdilkan itu. Terkejut murid saya mendengarnya,
karena tiga tahun sebelumnya bonsai itu memang hampir tewas. Nyai juga sering
meramu obat-obatan untuk pasiennnya dengan bahan yang sering merupakan hal baru
bagi saya. Menurutnya, tumbuhan bisa memberi tahu khasiat yang dikandungnya, ilmu
hebat yang belum pernah saya temui sebelumnya. Andai bisa mendengar apa kata
tumbuhan, bisa dibayangkan betapa caci maki sayuran yang kita makan
sehari-hari. Apalagi saat menyantap lupa membaca basmalah hehehe... sudah
mencabut sayur, tidak bersyukur pula. Untunglah, Nyai tidak pernah bertanya
pada tumbuhan untuk membuat racun. Karena para kaum adam jika melihatnya
rupanya pun banyak yang sudah teracuni oleh parasnya.
Selain beberapa cara pengobatan,
Nyai berbaik hati menurunkan ilmu pengasih dengan menyerap energi bulan. Saya
langsung percaya karena memang secara fisik, beliau memang sangat menarik.
Tentulah energi pengasih ini sedikit banyak juga terpancar dari wajah dan
badannya. Pengasih ini berdaya agak menipu, artinya terlihat lembut tapi
sebenarnya mematikan. Dalam level tertentu, target bisa error pikirannya karena
kapasitas memorinya sudah full oleh cinta yang menggebu. Padahal sebenarnya
pengasih ini juga berdampak luas, artinya jika tidak ada target, bisa untuk
menimbulkan simpati atau kasih sayang sesama. Inilah yang terpenting, terutama
dalam hidup bermasyarakat dan bidang pekerjaan. Tapi namanya manusia selalu
kurang puas. Melihat cewek tampak bersimpati dan wajah masuk kriteria atau bodi
semlohai, pasti setan memberi bisikan agar ditingkatkan lagi.. ambil kesempatan
dalam kesempitan! Nah, itulah susahnya jika membeber ilmu berbahaya.. Awalnya
berniat untuk kebaikan, akhirnya terjerumus dalam kemesuman.
Ilmu pengasih ini juga bisa
dipelajari oleh kaum hawa. Sudah terbukti dipelajari dan diamalkan oleh Nyai
Purnama sendiri. Dengan demikian, ilmu pengasih ini tidak dimonopoli oleh
lelaki. Bila pembaca mempunyai anak perempuan yang kiranya kurang pandai
berdandan atau jauh jodoh, pengasih ini boleh dijadikan sarana ikhtiar. Namun
tetaplah menggunakan ikhtiar secara rasional, seperti menjalin komunikasi yang
baik dan santun. Anda tentu tahu Ilmu Semar Mesem, pengamalnya tiap menebar
senyuman maka berarti ranjau cinta sudah tersebar. Sedangkan senyum merupakan
bagian dari komunikasi non verbal yang sering menyentuh perasaan. Jadi klop
kalau ilmu itu mudah merasuk ke target.
Coba Anda masuk ruangan bank dan
diterima oleh Customer Service, anda disuguhi sikap lembut dan senyum tentu
merasa senang. Padahal anda tahu, bahwa sikap mereka adalah termasuk standar prosedur
dalam pekerjaan. Maka alangkah baiknya mempelajari ilmu pengasih ini juga
ditunjang kesantunan. Berpolitik saja pake cara cerdas dan santun, ya kannn. Apalagi
mau menggaet pujaan hati untuk teman hidup, harus pasang tampang lebih
meyakinkan dong.
Semoga pengasih ini bisa menjawab
saudara yang berkirim email karena bermasalah dengan pasangan. Karena banyak
yang mengeluhkan memakai pengasih Yusuf terasa berat menjalaninya. Sehingga saya
pilihkan pengasih ini sebagai alternatif. Namun tetap diingatkan, hasil terbaik
juga membutuhkan usaha terbaik. Sama seperti para guru atau moyang kita yang
memperlihatkan keilmuannya yang dahsyat, ternyata mereka tekun mengasahnya, ada
yang bertapa secara lahir dan batin. Bertapa dalam arti tidak harus menyendiri
di gua antah baratah, tapi rajin berpuasa sunah, berperilaku sabar dan menjaga
indra dari hal-hal yang kurang baik. Sedangkan kita, tiap hari dijejali racun
dunia hehehe..tambah susah mau menahan emosi.
Nah, berikut kalimat pengasih
bulan:
”Bismillahi sungi langitku sungi bulan,
Bulan busanding di dalam sinar,
Sinar di dalam raga, raga di dalam nyawa,
Takjrib di dalam hidup, ya puang pencipta tiang arsy,
Aku penyangga purnama memaku insan yang bepandang aku,
Memaku insan yang betatap, sekedip nyata bagai buroq mi’roj
takjribnya,
XXXXXXXXXXXX (saya emailkan kalimat pamungkasnya).”
Cara pembangkitannya:
Tampunglah air hujan segelas
kemudian saat malam kalimat doa dibaca 213x lalu tiupkan ke air 3x. Lakukan
selama 7 malam, setelah 7 malam, air tersebut diminum. Lalu saat malam bulan
purnama tanggal 12, 13 dan 14 duduk sambil menatap bulan, doa dibaca 213x lagi.
Lebih dahsyat lagi jika sampai 1000x. Jadi melakukannya 3 malam. Jangan lupa,
hayati betul energi bulan merasuk dalam badan sebagai daya pengasih yang sangat
kuat. Seperti minyak pengasih dayak yang saat purnama akan naik sendiri dan
tiada habis. Setelah selesai pembangkitannya, saudara bisa menguji nya,
ambil keringat dan dibacakan 9x sambil membayangkan wajah dan nama target, lalu
oleskan ke minuman atau makanan target.
Untuk mengikat pasangan agar
tidak selingkuh, ambil daki, air keringat
dan air ludah lalu masukkan ke minuman atau makanannya dan bacakan
kalimat pengasih bulan sebanyak 41x kali. Hasilnya luar biasa, mirip cirik
barandang efeknya. Dimana tempat kalimat membayangkan wajahnya untuk
menembakkan niat? Yup, betul..ada di kata ‘Insan’. Namun, biasanya para
pengamal sebelum membaca doa pelet atau pengasih sudah terbayang terus
targetnya. Apalagi yang sudah menghina dan meludah, pasti wajahnya selalu menghantui
dan menimbulkan dendam bergejolak plus penasaran hahahaha. Otomatis doa yang
dilancarkan sudah menjurus ke sasaran.
Saya buka manfaat lain ilmu ini,
jika kalimat doanya dibaca 1000x tiap purnama sambil melihat bulan dan berhasil
hingga 9 purnama, maka keringat pengamalnya bisa dibuat media minyak pelet. Tidak
hanya jos gandos kotos-kotos, tapi bikin target super gobyos gewas-gewos siang
malam hehehe. Saya pernah coba berikan minyak hasil terapan ilmu pengasih ini
pada teman, dia coba ”tebar ranjau” dan terjebak cinta segi banyak. Tidak cinta
segitiga lagi akhirnya. Istri temannya juga kecantol, istri bosnya juga menempel.
Susah sendiri akhirnya. Maka, jangan bermain-main dengan ilmu pengasih ini
hanya untuk syahwat. Dan jangan menyodorkan alasan dibuat-buat demi ingin
memiliki ilmu pengasih ini. Karena saya tidak ikhlas dan berharap ilmu ini
tidak berkah bagi peminat yang tidak jujur atau pura-pura dilanda masalah.
Pada akhirnya, ketajaman sebuah ilmu tergantung dari kesungguhan pengamalnya. Kita bertemu lagi nanti dengan ilmu lain yang disimpan dalam akar budaya nusantara. Semoga bermanfaat, alhamdulillahirobbil 'alamiin.