pangkalimaangin@gmail.com
Bismillahirrahmanirrahim
Shalawat serta
salam semoga mengalir kepada Baginda Rasulullah yang selalu kita nantikan
syafaatnya. Salam hormat kepada guru saya yang berada di Pematang Siantar.
Menyebut Nabi
Yusuf, hampir sebagian besar orang langsung fokus soal wajah. Ya, nabi yang
pernah menjadi menteri ini terkenal dengan ketampanan wajahnya. Dalam hadist,
Rasulullah pernah bertemu Nabi Yusuf dalam Isra Mi’raj dan mengatakan wajahnya
begitu tampan sampai kadarnya separuh ketampanan di muka bumi nongkrong di
wajahnya. Ada pendapat lain, ketampanannya separuh dari rupa Nabi Adam. Maklum,
Nabi Adam merupakan laki-laki yang diciptakan langsung dan ada yang berpendapat
mengambil rupa Allah. Jadi tentu bagus hasilnya.
Tidak heran,
jika bapak dan ibu selalu berharap anak lelakinya setampan Nabi Yusuf. Apalagi
cerita yang paling keren menyebut wanita yang melihat ketampanannya sampai teriris jarinya pada saat mengupas apel. Begitu terhipnotis rupanya. Susah menggambarkan, apakah dia
seperti Brad Pitt atau penyanyi Korea yang saat menyanyi membuat histeris
nona-nona kita. Akhirnya merembetlah ke Surah Yusuf yang sering digunakan
sebagai ayat pengasih. Coba isi profesor google dengan kata pengasih.. maka
nama Yusuf akan ada sebagai ekornya.
Sudah ramai juga
dibicarakan bahwa pengasih Yusuf sungguh tokcer dan bisa berkhasiat menambah
teman. Tentu ini juga bagus untuk mendukung pekerjaan. Ibaratnya, aura tubuh
yang terang menampakkan semangat benderang. Hal ini menimbulkan kesan yang baik
bagi atasan maupun teman sekerja. Sedangkan mereka yang tampak malas, wajah
kusam atau suka pasang tampang sangar, sering kali dijauhi.
Secara takdir,
saya pun juga mencicipi ilmu pengasih Yusuf. Saya mendapatkan ilmu ini dari
guru asal Pematang Siantar. Beliau asli dari Deli. Alkisah, beliau sering
diejek oleh sepupunya dengan sapaan yang menyakitkan karena wajahnya dianggap
buruk. Merasa terhina, beliau mencari guru dan dapat di Serdang. Setelah ilmu
ini dipelajari secara tuntas, beliau kembali. Awalnya sepupu itu sering
curi-curi pandang, tidak lama kemudian malah akrab dan mengaku suka. Terbayar
sudah kejengkelan beliau. Dan alhamdulillah, saya kecipratan ilmu ini. Untuk pembaca
amangpangkalimaangin.blogspot.com saya buka amalan ini.
Berikut kalimat
pengasih Yusuf dari guru saya:
“Bismillahi,
Aku berminyak
cahaya Yusuf
Takjrib kata
ibuku, aku bumandi cahaya Yusuf,
Kun fayakun kata
Rasulku”
Pendek bukan?
Namun jangan meremehkan doa sederhana. Yang penting efeknya memuaskan bila
dibangkitkan secara yakin dan ikhlas. Cara mengamalkannya, berwudlu terlebih
dahulu. Lalu ambil segelas air. Boleh sholat hajat dahulu, karena memohon
kepada Allah itulah intinya.
Selanjutnya
bacalah Surah Yasin dalam hati sebanyak 41x, tiap selesai membaca Surah Yasin
sekali disambung kalimat pengasih itu dan dibaca bersuara (lirih saja) lalu
hembuskan pada air sebanyak 3x. Jadi doa juga dibaca 41x karena mengikuti
jumlah Surah Yasin.
Setelah selesai,
basuhkan air setengah gelas itu ke wajah saudara dan membaca kalimat
“Bismillahi,
Aku berminyak
cahaya Yusuf
Takjrib kata
ibuku,”
Lalu setengah
gelas lagi untuk mandi, airnya dicampurkan dalam air satu bak mandi. Saat mau
mengguyurkan air ke seluruh tubuh, bacalah kalimat:
”Aku bumandi
cahaya Yusuf,
Kun fayakun kata
Rasulku”
Lakukan tata
cara di atas selama 5 hari. Pada hari keenam, siap digunakan. Pagi sebelum
keluar rumah akan bekerja, bacalah 3x dalam satu nafas lalu hembuskan pada air
sedikit dan buatlah mencuci muka, terkena rambut sedikit tidak masalah. Saat
sore hari setelah mandi juga boleh digunakan. Maka ilmu ini akan berguna
sebagai pemanis. Jika memang ada target, nah ini yang paling sering bercokol di
benak lelaki hehehe... bisa dipakai sebelum menemuinya. Salah satu tanda ilmu
ini telah hidup di badan, wajah pengamalnya akan terlihat seperti ada cahaya
putih atau agak merah saat di kegelapan. Maka kalimat pengasih ini senantiasa
diasah tiap hari, minimal dibaca 3x pagi dan sore dengan satu nafas.
Saya berharap
ilmu ini digunakan untuk kebaikan. Ada kisah penggunanya berhasil menggaet
gadis yang menghinanya lalu menghisap madunya berkali-kali, akhirnya dia
mendapat penyakit kulit di wajah dan dadanya. Setelah diperiksa gurunya,
ternyata ilmu ini memakan badannya. Kekuatan yang besar, menimbulkan tanggung
jawab yang besar, begitu pesan Spiderman hahaha. Yah, seperti pengalaman saya
yang merasakan nenek-nenek pun bisa galau terkena hawa ilmu ini. Malu lah bila
menceritakan kisahnya. Yang pasti, sungguh menakjubkan jika saudara-saudari
berhasil mengamalkannya.
Ilmu ini saya ijazahkan
kepada segenap putra-putri Indonesia agar merawat aset bangsa ini. Bagi yang
ingin mengamalkan, sudilah bertegur sapa lewat email agar barokah ilmu ini
menjadi tali pengikat persaudaraan. Saya juga bahagia bila mendengar ilmu ini
bisa mendukung kualitas hidup para pembaca. Saya tunggu cerita anda..